17 Jun 2012

Metodelogi Penelitian



Analisis masalah pada
Analisis Wacana Kritis : pada  teks pemberitaan Media
Hebohnya si keong racun “


Disusun
Oleh:
Mohd Hadidi
201010020311017
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
   Pada kesempatan kali ini, dengan kemampuan yang ada,  penulis mencoba menganalisis masalah pada  hasil analisis  wacana kritis  pada teks pemberitaan “Hebohnya Si Keong Racun” sebuah pemberitaan yang mencuat di media massa pada tahun 2011 lalu, tentang rekaman vidio Keong Racun yang di  perankan Shinta dan Jojo, yang menjadi  isu hangat pada masa itu dan dimana-mana pemberitaan sangat mencuat di pandangan pablik, banyak media massa yang melirisnya, terutama di media elektronik, seperti di situs Yutube, Web, Blog maupun di akun facebook dan  Twitter  dan perna juga di muat pada Jakarta MI (Majalah Indonesia). Untuk itu meskipun sudah tergolong lama, penulis tertarik dengan hasil analisis “Hebohnya Si keong Racun” .
  Sebagaimana kita ketahui di Indonesia, berita yang sangat cepat mencuat di hadapan publik, bisa dikatan  yang berhubungan dengan dunia hiburan dan  juga dunia keriminalitas terkhusus lagi, atraksi atau penampilan yang aneh-aneh dan jarang di pernkan orang lain, baik berupa hal yang positif maupun maupun sesuatu yang berbau negatif. Maka  tidak jarang sampai sekrang  issu yang sangat populer di Indonsia dan hingga beberapa bulan menguasai pemberitaan media diantaranya, Issu keong Racun atau yang terkenal “Hebohnya Si keong Racun”, yang diperankan Sinta dan Jojo, Atraksi Angota berimob Gorontalo Akp Norman yang menganyikan lagu ala india beserta atraksinya Caya,cayy…, Vidio Asusila yang melibatkan penyanyi peterpan Aril dan Artis ternama  Luna Maya, sampai Kasus Korupsi Gayus, Malinda De,hingga sekrang kasus korupsi Nasaruddin dan  Anjelina Sondakh,mantan Mis Indonesia, yang juga anggota DPR. Untuk itu marilah kita memulai menganalis tentang hebinya Si keong racun.
  Sebulm kita meranjak pada permaslaha yang bisa kita analisi pada teks pemberitaan di media tentang keong racun penulis menguti beberpa cuplikan beita yang di muat di media tengan keong racun sebagai berikut,
   Durasi 5.24 menit yang menggemaskan. Tampil duet dengan dibumbui kata-kata bahasa Indonesia kemudian diaduk berbagai aneka istilah-istilah Betawi, serta digincu kata bahasa Inggris, Sinta dan Jojo dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan tembang andalan Keong Racun. Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar serta meracuni hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat. Buktinya? Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. “Keong Racun, apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. ” (dimuat di  JAKARTA MI (Media Indonesia.com) jam 10.25 Wib.Tahun 2011 )
“Awalnya sih hanya iseng. Saya dengan Shinta kan sudah berteman sejak dari SMA. Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam adegan nyanyi berdua denga Shinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara penyanyi aslinya. Kita hanya lipsync saja,” kata Jojo saat ditemui wartawan di Kampus Unpas Jalan Lengkong Besar, Kamis siang (29/7).
“Kalau pilihan lagu Keong Racun atas rekomendasi teman. Ada yang ngasih tahu, coba download lagu Keong Racun. Awalnya saya gak pernah denger lagu itu. Pas didengerin, sempet kaget, ternyata liriknya aneh,” kata Jojo seperti dikutip dari sebuah
situs warta nasional.
jam 10.25 WIB.”
 Efek bola salju menggelinding. Berbekal saran sohibnya, Jojo meng-upload-nya lewat situs Youtube. Selang tiga hari, video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh.Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward.
 Dari beberrapa cuplikan diatas yang dimuat oleh media, maka penulis juga memasukkan disini analisis wacana kritis dari pemberitaan “Hebohnya Si Keong Racun” untuk itu marilah kita simak hasil analisisnya sebagai berikut :

JAKARTA–MI: Durasi 5.24 menit yang menggemaskan. Tampil duet dengan dibumbui kata-kata bahasa Indonesia kemudian diaduk berbagai aneka istilah-istilah Betawi, serta digincu kata bahasa Inggris, Sinta dan Jojo dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan tembang andalan Keong Racun.Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar serta meracuni hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat. Buktinya?
  Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. Keong Racun, apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap.  Dengan sesekali menyungging senyum, menyibak rambut hitamnya, menggeleng-gelengkan kepala dan mendaratkan telunjuk ke pipi wajah bening, kedua mojang Bandung itu melakonkan salah satu parodi dari masyarakat yakni mesin hasrat (desire machine) untuk tak berkesudahan menenggak miras oplosan bermerek kenikmatan demi kenikmatan. Hati pria mana yang tidak deg-degan.
    Betapa tidak? Ketika merangkai kalimat demi kalimat dalam balutan nada demi nada, Subur Tahroni sebagai pencipta lagu mengisahkan kepada publik mengenai seseorang berpembawaan serba berkecukupan dengan berpanggilan sebagai Jack. “Sorry sorry sorry Jack”.Dengan bermodalkan harta berlimpah, abang Jack menyandang predikat sebagai koboy kucai. Olok-olok bagi mereka berpenampilan sok jawara.

   Refrain lagu yang menggebrak dengan membidik kata-kata pamungkas, “Dasar kau keong racun. Baru kenal eh ngajak tidur. Ngomong nggak sopan santun. Kau anggap aku ayam kampung….”Rupanya si Keong Racun Jack menyamaratakan perempuan sebagai sosok gampangan, sampai-sampai melecut istilah “ayam kampung” karena baru kenal langsung tancap gas mengajak tidur. Weleh, weleh. Bahkan, penulis lagu kemudian memuncaki profil laki-laki itu sebagai sosok yang memperlakukan perempuan secara tidak semestinya dengan menganggap perempuan tidak lebih dari sekedar barang dagangan atau komoditi.
     Lagi-lagi si Jack mengajak check-in di hotel dan menikmati waktu-waktu santai secara plus plus plus. Ujung-ujungnya, “Kau rayu diriku. Kau goda diriku. Kau colek diriku. Eh ku takut sekali”.Lagu yang dinyanyikan kali pertama oleh Lisa kemudian dibawakan secara lipsync (menggerakkan bibir sesuai lirik, seakan-akan sedang bernyanyi) oleh Jovita Adityasari alias Jojo (19) dan Sinta itu menyiratkan pemberontakan atas anggapan bahwa tubuh serta-merta dapat dibendakan atau dijuabelikan atau bahkan dikomodifikasi di pasar Happy Happy.
     Dikisahkan pula oleh penulis lagu bahwa, “Tanpa basa basi kau ngajak happy happy. Eh kau tak tahu malu. Tanpa basa basi kau ngajak happy happy”. Bukan kebetulan ada pengulangan empat kali kata happy.Ada hikmat yang mau dibidik dan dihantar kepada pemirsa, yakni mengulang adalah induk dari proses pembelajaran. Dalam bahasa Latik klasik: Repetitio est mater studiorum. Jangan dulu berhenti. Lagi-lagi ada penyangatan dari bahasa tubuh si Jack yang mengumbar cinta berhasrat-nikmat dengan mulut kumat kemot menyusul sepasang matanya melotot setelah melihat body semok, alhasil pikiran jorok.
    Teks Keong Racun menyergap pikiran setiap insan muda meski Jojo mengutarakan aksinya bersama Shinta sebagai hanya iseng.“Awalnya sih hanya iseng. Saya dengan Shinta kan sudah berteman sejak dari SMA. Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam adegan nyanyi berdua denga Shinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara penyanyi aslinya. Kita hanya lipsync saja,” kata Jojo saat ditemui wartawan di Kampus Unpas Jalan Lengkong Besar, Kamis siang (29/7).  “Kalau pilihan lagu Keong Racun atas rekomendasi teman. Ada yang ngasih tahu, coba download lagu Keong Racun. Awalnya saya gak pernah denger lagu itu. Pas didengerin, sempet kaget, ternyata liriknya aneh,” kata Jojo seperti dikutip dari sebuah
situs warta nasional.Efek bola salju menggelinding. Berbekal saran sohibnya, Jojo meng-upload-nya lewat situs Youtube. Selang tiga hari, video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh.
Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward.
     Media Indonesia.com Teks diatas menggambarkan bahwa struktur analisis wacana tentunya tidak terlepas dari keterkaitan atau hubungan antara wacana dengan kenyataan. Kenyataan atau realitas dipahami sebagai seperangkat konstruksi sosial yang dibentuk melalui wacana. Dalam CDA khususnya teori wacana Foucault, hal ini disebut struktur diskursif.  Fenomena pemberitaan mengenai “jojo + shinta si keong racun” ternyata memberikan efek yang luar biasa, dilihat dari bagaimana paradigma berfikir seorang penulis berita dan gaya pemberitaannya. Penulis berita mampu membangun konstruksi teks pemberitaannya dari berbagai  aspek. Misalnya dari teks diatas, penulis menyajikan gaya tulisan yang terkesan apa adanya sederhana, menggelitik. Sedangkan dalam aspek masalah yang disoroti, sang penulis berita mencoba membangun konstruksi pola wacana dalam syair-syairnya, untuk kemudian disajikan sebagai kontemplasi analisis pemikirannya.
     Merujuk pada apa yang telah disampaikan di awal tentang karakteristik  pertama analisis kritis yaitu  tindakan. Wacana dapat dipahami sebagai tindakan (actions) yaitu mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. Seseorang berbicara, menulis, menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Wacana dalam prinsip ini, dipandang sebagai sesuatu yang betujuan apakah untuk mendebat, mempengaruhi, membujuk, menyangga, bereaksi dan sebagainya. Selain itu wacana dipahami sebagai sesuatu yang di ekspresikan secara sadar, terkontrol bukan sesuatu di luar kendali atau diekspresikan secara sadar dalam struktur mikro.  Struktur mikro yang menunjuk pada makna setempat (local meaning) suatu wacana dapat digali dari aspek semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika. Aspek-aspek tersebut yang membangun sebuah realitas dipahami sebagai seperangkat konstruksi sosial yang dibentuk melalui sebuah wacana ( struktur diskursif).
      Struktur diskursif merupakan pandangan kita tentang suatu obyek yang dibentuk dalam batas-batas yang telah ditentukan. Batasan tersebut dicirikan oleh obyek, definisi dari prespektif yang paling dipercaya dan dianggap benar. Persepsi kita terhadap suatu obyek dibentuk dan dibatasi oleh praktik diskursif atau dibatasi oleh pandangan yang mendefinisikan sesuatu yang ini benar dan yang lainya salah. Konsekuensinya adalah bahwa pandangan tertentu membatasi pandangan khalayak dan mengarahkan pada jalan pikiran tertentu dan menghayati itu sebagai sesuatu yang benar. Mengacu contoh teks berita diatas,  apakah benar jojo dan shinta yang mempopulerkan lagu keong racun ? apakah benar kiranya jojo dan sinta sekarang menjadi artis dadakan ? serta apakah benar, lagu Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan mengungguli pemberitaan kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward ?.
     Teks pemberitaan diatas menimbulkan sebuah persepsi bahwa, memang benar agaknya semua yang tersusun sebagai local meaning dalam teks tersebut sebagai suatu kebenaran. Jika dilihat dari segi konteksnya, lagu keong racun memang dahulu dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang bernama Lisa, dengan genre musik dangdut koplo. Namun, banyak orang tidak mendengar bahkan menyukai lagu ini. Setelah dengan iseng, jojo dan sinta menguploade video lipsing mereka dalam sebuah media youtube di internet, lagu ini kemudian banyak digemari dan dikenal orang, serta mereka menjadi terkenal. Justru dibanding penyanyi aslinya, jojo dan sinta lebih dikenal orang sebagai ’si keong racun’ . Konteks tersebut mampu memberikan sebuah jawaban, memang benar adanya bahwa jojo dan sinta yang mempopulerkan lagu keong racun. Mereka sekarang bahkan menjadi artis dadakan yang mengalahkan pemberitaan tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward. Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana seperti latar, situasi, peristiwa dan kondisi. Wacana dipandang diproduksi dan di mengerti dan di analisis dalam konteks tertentu. Guy Cook menjelaskan bahwa analisis wacana memeriksa konteks dari komunikasi: siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa; khalayaknya, situasi apa, melalui medium apa, bagaimana, perbedaan tipe dan perkembangan komunikasi dan hubungan masing-masing pihak. Tiga hal sentaralnya adalah teks (semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak dilembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi). Konteks (memasukan semua jenis situasi dan hal yang berada dilar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, situsai dimana teks itu diproduksi serta fungsi yang dimaksudkan). Wacana dimaknai sebagai konteks dan teks secara bersama. Titik perhatianya adalah analisis wacana menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam proses komunikasi.
     Sebagai orang awam yang membaca teks pemberitaan tersebut diatas, tanpa mengerti issu yang berkembang dimasyarakat tentang ramainya lagu keong racun tentu akan sangat sulit dalam menerima local meaning dari teks tersebut. Jawaban atas :    apakah benar jojo dan shinta yang mempopulerkan lagu keong racun ? apakah benar kiranya jojo dan sinta sekarang menjadi artis dadakan ? serta apakah benar, lagu Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan mengungguli pemberitaan kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward ? tentu saja semua itu pada akhirnya tidak mampu mempengaruhi persepsi kita untuk menjawab iya, apabila kita tidak memahami konteks issue yg berkembang dimasyarakat. Hal ini menjelaskan tataran karakteristik ketiga dari analisis wacana kritis  yaitu menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks.
      Dalam memahami sebuah teks berita, tentu kadangkala timbul sebuah pertentangan-pertentangan. Pertentangan tersebut terkait, apakah si penulis telah mampu mempengaruhi kita ? , apakah si penulis merangkai berita berdasarkan fakta ?, apakah apa yang disajikan si penulis dalam beritanya merupakan sebuah analisi pemikirannya yang bersumber dari adanya fakta ? atau hanya menyajikan fenomena ?   Analisis wacana kritis mempertimbangkan elemen kekuasaan. Wacana dalam bentuk teks, percakapan atau apa pun tidak di pandang sebagai sesuatu yang alamiah wajar dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan yang dimaksudkan adalah salah satu kunci hubungan anatara wacana dan masyarakat. Jadi pada intinnya, terkait hubungan antar kutub, baik itu benar salah, positif atau negatif, yang terangkai dalam satu hubungan antara wacana dan masyarakat.
    Semua karakteristik penting dari analsis wacana kritis tentunya membutuhkan pola pendekatan analisis. Hal ini diperlukan untuk memberi penjelasan bagaimana wacana di kembangkan maupun mempengaruhi khalayak. Michael Foucault adalah salah satu pemikir yang mengembangkan teori wacana. Dalam studinya, Ia memperlihatkan bahwa manusia muncul karena susunan kata-kata dan benda yang diubah-ubah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sepenggal masa yang disebut modernitas ini menghasilkan susunan yang memberi tempat istimewa pada diri manusia yang sadar diri. Susunan yang dimaksudkan Foucault adalah keretakan hubungan subyek (kata-kata) dan obyek (benda-benda) yang karena suatu hal diutuhkan kembali.



   Contoh teks diatas juga memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik pertama pada penggunaan perpindahan referen acuan kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti milik.Misalnya contoh dalam teks pada kata yang dicetak tebal :
    Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar serta meracuni hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat. Buktinya?
Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu.
Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. Keong Racun, apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. Dengan sesekali menyungging senyum, menyibak rambut hitamnya, menggeleng-gelengkan kepala dan mendaratkan telunjuk ke pipi wajah bening, kedua mojang Bandung itu melakonkan salah satu parodi dari masyarakat yakni mesin hasrat (desire machine) untuk tak berkesudahan menenggak miras oplosan bermerek kenikmatan demi kenikmatan. Hati pria mana yang tidak deg-degan.
Dalam teks tersebut, penulis berita mencoba mengungkapkan isi berita yang tersaji di dalam kalimat berita. Terlihat dalam contoh : ”Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward”
    Hal ini menjelaskan, bagaimana satu pihak, kelompok, orang, gagasan,dan peristiwa ditampilkan dengan cara tertentu dalam wacana dan mempengaruhi pemaknaan khalayak. Penekananya adalah bagaimana poisisi dari aktor sosial, posisi gagasan, atau peristiwa ditempatkan dalam teks. Posisi pembaca dalam teks sangat penting dan diperhitungkan,  karena pembaca bukan semata-mata pihak yang hanya menerima teks, tetapi juga ikut melaksanakan transaksi sebagaimana akan terlibat dalam teks.  Inilah di perlukan Analisi wacana dalam sebuah pemberitaan karena setiap pemberitaan yang berupa fakta di sekitar kuta para pembaca mempunyai interpretasi  masing-masing dalam menyimpulakan hasil pemberitaan, bahkan bisa jadi berita yang mincul di media berasal dari hasil pikiran si wartawan kemudian di tuangkan dalam bentuk berita.
   Demikianlah analisis masalah yang dapat saya tuangkan dalam makalah ini, berhubung keterbatasan ilmu dan waktu penulis sendiri, karena itulah hasil analisis diatas murni benar adanya sehingga dapat di pertanggung jawabkan, akhir kata semoga bermanfaat bagi yang kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

_______Eriyanto. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta: LkiS. Periksa pula Stephen W.
_______Littlejohn. 1996. Theories of Human Communication. Belmont: Wadsworth Publishing Company.
________George Yule. 1985. The Study of Language. Cambridge: Cambridge University Press.
________Teun A. van Dijk. 2003. Ideology and discourse: A Multidisciplinary Introduction. Internet Course for the Oberta de Catalunya (UOC).
.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar