19 Mei 2012

HAM DALAM ILMU PENGETHUAN DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN





“ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( QS.Al-Mujadalah:11).

  Manusia adalah keluarga tunggal. Seluruh anggota keluarga punyak kewajiban yang sama. Mereka bertanggung jawab atas perwujudan persamaan diantara mereka dengan jiwa persaudaraan, cinta dan perdamaian. Diantara satu dengan yang lainya tidak ada yang lebih unggul, kecuali dengan amal kebajikkan dan ketakwaan yang membawa kesejatraan umat keluarga manusia, serta usaha memajukan solidaritas kehidupan.
 Pendidikan adalah hak sekaligus kewajiban yang harus dijalankan oleh negara atau masyarkat. Keduanya saling meninjang atas kelancaran jalanya pendidikan untuk menimbah ilmu pengtahuan. Menjamin keberagamannya sesuai dengan realitas kesejatraan masyarakat. Ummat manusia dengan diberi kesempatan mengetahui hakikat semesta, menundukkan bagi kebaikkan dan kesejatraan.
 Dalam sejarah umat manusia, islam yang pertama kali menggemakan bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah diperuntukkan bagi semua manusia, yang pada giliranya nanti menjadi tanggung jawab para cendikiawan.
  Ham dalam islam didasarkan pada “persamaan”, Sebagaimana firman Allah ;” Hai manusia, sesunggunya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki, dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku  supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesunggunya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwah diantara kamu.” (QS.Al-Hujarat:13).
  Persamaan tersebut ditetapkan oleh islam secara menyeluru, apakah yang menyangkut hak-hak sipil tertentu atau hak-hak umum, diantaranya hak asasi dibidang pendidikan, perburuan. Mengenai HAM dalam pendidikan dan pengajaran, dimana islamlah yang pertama memberikan pedoman dan perinsipnya diantaranya:
Pertama, islam menegakkan persamaan dibidang hukum dan dasar-dasar terapanya, baik bagi kaum muslimin maupun nonmuslim, mereka yang berada dinegara islam atau yang tunduk terhadap islam mendapatkan hak yang sama seperti hak kaum muslim dengan kewajiban-kewajibannya. Bahkan tampa harus mendiskriminasikan antara muslim dan nonmuslim.
  Kedua, islam memberikan hak belajar kepada laki-laki dan wanita, denga memperkenalkan wanita untuk menimba ilmu pengetahuan dan kebudayaan sampai sempurna dalam masalah-masalah keagamaan, social kemasyarakatan, problema-problemanya serta memberikan metode pendidikan kepada anak-anaknya, karena mencari ilmu mrupakan kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat.
   Ketiga, islam selalu mewajibkan menuntut ilmu pengetahuan bagi mereka yang belum belajar, bagi yang berilmupun harus mengamalkan ilmunya walaupun hanya satu ayat saja.
  Keempat, islam menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,  dalam al-Qur’an dijelaskan;” Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka.(QS. Al-Baqarah ;34). Hal ini tidak lain  karena untuk menbedakannya dengan malaikat, bahwa Adam diberi kapasitas akal untuk berfikir dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sempurna..
   Allah Swt, memberikan gambaran tentang ilmu pengetahuan agar manuasia mau menganalisa dan mempelajari apa yang ada dalam penciptaan langit  dan bumi supaya  manusia mauberfikir. Dalam Al-Qur’an disebutkan yang artinya:” Sesunggunya dalam pencitaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar dilaut, membawa apa yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati,(kering)nya, dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan perkisaran angina dan awan yang dikendalikan antars langit dan bumi  sunggu (terdapat ) tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allahbagi kaum yang berfikir.” (QS.Al-Baqarah 164).
  Bahwa islam selalu memberikan motifasi kepada umat mnusia khususnya  bagi orang-orang islam agar selalu berfikir dan mengukuken kekuatan rasional yang pada giliranya akan meperoduk ilmu pengetahuan dan teknologi untuk hidup dan kehidupan manusia baik untuk kepentingandunia maupun akhirat.
  Allah Swt tidak memberikan balasan ilmu pengetahuan tertentukepada manusia, hanya menganjurkan agar manusia mendalami ilmupengetahuan yang mengandung kemasalahatan agama dan dunia. Agar ilmu pengetahuan tersebut dapat memancarkan sinar kesegenap ummat manusia khususnya umat islam. Iman menjadi dasar dan pijakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan agar nantinya tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan moral islam. Ilmu pengetahuan merupakan hak yang mengalir pada segenap umat manusia..
  Allah tidak perna mengutus Rasul-Nya kecuali dengan pengajaran, baik itu melalui kitab yang diturunkan-Nya atau melalui tuntunan yang indah dan mudah dimengerti, islam melarang perdebatan yang menimbulkan konflik dengan saling mencemooh dan menghina sebagai mana firman Allah yang Artinya:” Dan apa bila kamu melihat orang yang memperolok-olokkan ayat kami, maka tinggalkan mereka ; sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain”(QS.An-Na’am: 68).
Dan mereka membanta dengan alasan yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu, karena itu aku azab mereka, maka betapa pedih azab-ku.”( Al-Ghafir:5).
  Islam mengancam orang-orang yang tidak memanfaatkan hak belajarnya. Diancam dengan penghuni neraka disejajarkan dengan binatang bahkan lebih buruk lagi. Sebagaimana firman Allah Swt Artinya:” Dan sesunggunya kami jadikan untuk isi neraka jahannam dari Jin dan Manusia mereka mempunyai hatitetapi tidak digunakanya untuk (memahami ayat-ayat Allah) dan merka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ) dan mempunyai telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah mereka itulah orang-orang yang lalai.( QS.Al-‘Araf:179).
  Betapa luasnya ruang lingkup ilmu pengetahuan dan hak belajar dalam islam, berbagai aspek dunia dan akhirat, bumi dan langit, materi dan jiwa, medan menjadi medan yang tiada tara, islam benar-benar mengerakan akal untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Maka dibukakkan cakrawala langit dan bumi, didepanya terbuka buku semesta. Allah Swt mengingatkan hamba-hamba-Nya untuk mengetahuai betapa luasnya semesta alam ini. Firman Allah yang artinya ‘ Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta ditambakan padanya (tujuh laut- menjadi tinta) sesudah keringnya, niscaya tidak akan habisnya ( dituliskan) kaliamat Allah, sesunggunya Allah maha perkasa lagi maha bijak sana.’ (QS.Luqman 27). Mereka tidak menyetahuai apa-apa dari ilmu Allah melaikan apa yang di kehendakkinya “ (Qs.al-Baqarah :255) allah pula yang memerintakan berdo’a kepada pembawa risalah islam ini ‘ dan katakanlah” Ya tuhanku tambakanlah kepadaku ilmu pengetahuan ( QS. Thaha :114).
   Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi manusia untuk mengkaji ilmu-ilmu Allah menurut kemampuannya, karena tentu saja manusia tidak akan mampu melihat semua ilmu-Nya, oleh karena itu ilmu ini8 sangat luas dalam islam tergantung sejauh mana manusi khususnya umat islam mau mengkaji dan mempelajari ilmu pengetahuan ini, ilmu pengetahuan sangatlah luas sebagai arena untuk belajar. Ketegasan Al-Qur’an tentang luasnya cakrawala ilmu pengetahuan “ Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segal sesuatu yang diciptaka Allah (QS.Al- a’raf 185).  Dia ayat yang lain yaitu “ orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri  atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lagit dan bumi “( QS.Ali-Imran 191).
   Demikian kita temui hak asasi belajar, dan nilai- nilai kemanusiaan dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan; disamping mendudukkan seluru posisi kebenaran yang menjarah cakrawala, yang meletakkan kedudukan manusia secara terhormat. Akankah kita kembali pada peradabannya? Apakah elga dalamnya merupakan inspirasi kita? Lalu kita minum, hingga umat islam ini berada di tengh-tengah dunia yang penuh dengan peradaban? Walahu a’lam bishawab.by.Muhammad Hadidi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar