5 Feb 2012

Macam-macam Qiyas


    Qiyas  dibagi menjadi dua, Iqtirani (silogisme katagoris) dan Istitna’I (silogisme hipotesis),sesuai dengan definisi qiyas diatas,satu qadhaiyyah atau beberapa qadhaiyyah yang tidak dikaitkan antara satu dengan yang lain tidak akan menghasilkan qadhaiyyah baru, Jadi untuk memberikan hasil(konklusi) diberikan beberapa qadhaiyyah yang saling berkaitan dan itulah yang namanya qiyas sebagai kumpulan dari beberapa qadhaiyyah  yang berkaitan yang jika benar maka dengan sendirinya(li dzatihi) akan menghasilkan qadhaiyyah yang lain.
1.      Pertama adalah qiyas iqtirani (silogisme katagoris): qiyas atau silogisme yang mana mawdlu’ dan mahmulnya itu natijahnya(hasilnya terpisah pada dua muqaddimah) 
Contohnya :
-          Tembaga adalah barang tambang (Mukaddimah Shugra)  
-          Setiap barang tambang konduktor yang baik untuk panas (Mukaddimah kubra)
-          Tembaga adalah konduktor yang baik untuk panas (Natijah)
Yang paling berperan dalam qiyas penghubung antara mawdhu’ mukaddimah- shugra dengan mahmul mukaddimah kubra dan penghubung itu di sebut had- awsath. Jadi yang menjadi had awsath disini adalah barang tambang(ma’dinun) 

Dilihat dari kedudukkan had awsathnya pada Mukaddimah shugra dan qubra ada empat bentuk:
1.      As Syakl Awwal adalah Qiyas yang had awsth-nya menjadi makmul pada mukaddimah shugra dan menjadi mawudu’ pada mukaddimah kubra.
Contoh:
-          Setiap Nabi itu ma’shum
-          Setiap  orang   ma’shum adalah teladan yang baik
-          Maka  “setiap nabi adalah teladan yang baik”
-          Ma’shum adalah awsath,yang menjadi mahmul pada mukaddimah suhugra dan menjadi mawdhu’ pada mukaddimah kubra.

2.      Syakl kedua adalah qiyas  yang had awshat-nyal  menjadi mahmul pada kedua mukaddimah-nya.Misalnya”Setiap Nabi ma’shum”,dan “Tidak satupun pendosa itu ma’shum”,Maka “tidak satupun dari nabi itu pendosa”
Tetapi disini kita tidak akan banyak membahas tentang Syakl kesatu dan syakl kedua,tetapi kita akan membahas tentang Syakl ketiga dan ke empat dan syarat-syaratnya untuk menjadi sebua argumentasi.



3.      As Syakl yang ketiga  adalah qiyas yang mana had awsathnya menjadi maudhu’ pada mukaddimanya,mukaddimah sughra ataupun kubra.
Contohnya :
-Setiap Nabi ma’shum
-Setiap Nabi adalah imam
-Sebagian orang ma’shum adalah imam

Syarat-syarat Syakl yang ketiga adalah:
 a.Mukaddimah shugra harus berupa mujabah (setiap nabi ma’shum)
 b.Salah satu dari kedua mukaddimah harus kulliyah.

4.      As Syakl yang ke empat adalah qiyas yang mana had awsathnya menjadi maudhu’ pada mukaddimah shugra dan menjadi mahmul pada mukaddimah kubra

Contoh:
               -Setiap Ma’shum adalah nabi
               -Setiap nabi adalah teladan yang baik dan ma’sum
               -Maka setiap yang ma’sum adalah teladan yang baik

         Syarat-syarat Syakl keempat :
a.      Kedua mukaddimahnya  harus mujabah
b.      Mukaddimnah shugra harus kulliyah
c.       Kedua mukaddimah harus berbeda kualitasnya(kaif)
d.      Salah satu dari keduanya harus kulliyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar