Reaksi Emosi Yang Muncul Akibat Perselingkuhan
Muhammad Hadidi
Weni adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama
menikah dan mempunyai 2 orang anak. Ia merasa sangat terkejut dan syok ketika
suaminya berterus terang padanya bahwa dirinya berselingkuh, meskipun sejak saat
itu suaminya mengaku sudah menghentikan perbuatannya dan ingin kembali ke
keluarganya karena merasa bersalah dan berdosa. Weni merasa dibohongi,
dikhianati dan dibodohi oleh suami karena selama ini dia sama sekali tidak
melihat tanda-tanda yang mencurigakan. Jadi, Weni tidak habis pikir, kenapa
selama ini sampai tidak tahu perbuatan suaminya itu, dan apa pula kesalahannya
sampai sang suami tega mengkhianatinya !
Kesedihan dan kekecewaan itu benar-benar dirasakan
secara mendalam oleh Weni, sampai dia sendiri akhirnya tidak mengerti kenapa
setelah peristiwa itu tubuhnya sering bereaksi secara aneh. Seperti waktu
sedang membaca majalah, tiba-tiba saja jantungnya berdetak keras sekali; atau
ketika sedang masak, tiba-tiba ia merasa kaku dan tangannya tidak bisa
digerakkan; pada waktu sedang menonton televisi, tiba-tiba saja tangannya
berkeringat. Selain itu, Weni juga kehilangan nafsu makan dan berat badannya
makin lama makin turun.
Weni sulit sekali melupakan apa yang sudah diperbuat
oleh suami terhadapnya. Berkali-kali muncul dalam pikiran bayangan ketika
suaminya sedang bermesra-mesraan dengan selingkuhannya, atau sedang makan malam
berdua, ketika suaminya sedang memeluk dan memegang tangannya, apalagi ketika
tidak pulang dengan alasan ada tugas ke luar kota….membayangkan apa yang
terjadi di antara mereka semakin membuat perasaan Weni hancur dan tersayat.
Weni sendiri menyadari, bahwa setelah pengakuan suaminya itu ia malah jadi
sering curiga dan tidak percaya pada semua kata-kata dan aktivitas suaminya. Untuk
itu, ia sering memonitor setiap gerakan suaminya. Tidak hanya itu, Weni jadi
mudah sekali tersinggung, dan hampir semua kata-kata suaminya ditanggapi dengan
kemarahan. Weni merasa dirinya semakin sulit mengendalikan emosinya sendiri.
Menurut pandangan para
ahli, reaksi yang terlihat pada Weni adalah reaksi yang wajar jika seseorang
menghadapi suami yang berselingkuh, dan reaksi tersebut mengindikasikan bahwa
Weni mengalami serangan kecemasan dan gejala-gejala seperti layaknya orang yang
mengalami peristiwa traumatis. Biasanya, pasangan yang menghadapi masalah
perselingkuhan akan mengalami kondisi depresi yang lebih berat ketimbang
pasangan yang sedang mengalami permasalahan lainnya. Tidak jarang salah satu
pihak karena tidak tahan akan beban mental yang harus ditanggung, akhirnya
memutuskan untuk bunuh diri atau membunuh pasangannya. Memang tindakan tersebut
kelihatannya sangat ekstrim, namun pada kenyataannya hal tersebut sering
terjadi, apalagi di Indonesia.
Mengingat kemungkinan
yang akan terjadi jika dalam kehidupan sebuah keluarga sedang dilanda masalah
perselingkuhan, maka jika masih ingin menyelamatkan kehidupan perkawinan,
sebaiknya meminta bantuan orang-orang yang ahli seperti halnya konselor
perkawinan atau pun terapis agar tekanan emosional dan energi negatif yang
berputar-putar dalam keluarga tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Secara singkat,
tahapan-tahapan di bawah ini baik untuk dilakukan jika ada di antara Anda yang
mengalami masalah serupa di atas :
1.
Biarkan diri Anda mengalami segala macam perasaan yang
berkecamuk dalam hati dan pikiran, jangan ditekan atau pun di tahan-tahan
karena emosi yang ditekan hanya akan menghabiskan energi yang diperlukan untuk
membangun kembali kehidupan Anda. Energi negatif yang ditahan-tahan justru akan
membuat diri Anda semakin dilingkupi kemarahan dan sulit untuk bisa berpikir
dan bertindak positif.
2.
Cobalah meminta bantuan terapis, konselor atau pun
orang-orang yang ahli dalam mengatasi persoalan perkawinan. Carilah terapis
yang benar-benar mampu membantu Anda mengekspresikan perasaan dan mengendalikan
perasaan Anda tersebut.
3.
Curahkanlah segala perasaan, kepahitan dan kekecewaan
Anda pada Tuhan, karena pada akhirnya Tuhan pasti akan membantu Anda mengatasi
kerumitan hidup jika Anda memang benar-benar menghendakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar