“ Niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.( QS.Al-Mujadalah:11).
Manusia adalah keluarga tunggal. Seluruh anggota keluarga punyak
kewajiban yang sama. Mereka bertanggung jawab atas perwujudan persamaan
diantara mereka dengan jiwa persaudaraan, cinta dan perdamaian. Diantara satu
dengan yang lainya tidak ada yang lebih unggul, kecuali dengan amal kebajikkan
dan ketakwaan yang membawa kesejatraan umat keluarga manusia, serta usaha
memajukan solidaritas kehidupan.
Pendidikan adalah hak sekaligus kewajiban yang
harus dijalankan oleh negara atau masyarkat. Keduanya saling meninjang atas
kelancaran jalanya pendidikan untuk menimbah ilmu pengtahuan. Menjamin
keberagamannya sesuai dengan realitas kesejatraan masyarakat. Ummat manusia
dengan diberi kesempatan mengetahui hakikat semesta, menundukkan bagi kebaikkan
dan kesejatraan.
Dalam sejarah umat manusia, islam yang pertama
kali menggemakan bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah
diperuntukkan bagi semua manusia, yang pada giliranya nanti menjadi tanggung
jawab para cendikiawan.
Ham dalam islam didasarkan pada “persamaan”, Sebagaimana firman Allah ;”
Hai manusia, sesunggunya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki, dan
seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesunggunya
orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
takwah diantara kamu.” (QS.Al-Hujarat:13).
Persamaan tersebut ditetapkan oleh islam secara menyeluru, apakah yang
menyangkut hak-hak sipil tertentu atau hak-hak umum, diantaranya hak asasi
dibidang pendidikan, perburuan. Mengenai HAM dalam pendidikan dan pengajaran,
dimana islamlah yang pertama memberikan pedoman dan perinsipnya diantaranya:
Pertama, islam menegakkan persamaan
dibidang hukum dan dasar-dasar terapanya, baik bagi kaum muslimin maupun nonmuslim,
mereka yang berada dinegara islam atau yang tunduk terhadap islam mendapatkan
hak yang sama seperti hak kaum muslim dengan kewajiban-kewajibannya. Bahkan
tampa harus mendiskriminasikan antara muslim dan nonmuslim.
Kedua, islam memberikan hak belajar kepada laki-laki dan wanita, denga
memperkenalkan wanita untuk menimba ilmu pengetahuan dan kebudayaan sampai
sempurna dalam masalah-masalah keagamaan, social kemasyarakatan,
problema-problemanya serta memberikan metode pendidikan kepada anak-anaknya,
karena mencari ilmu mrupakan kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat.
Ketiga, islam selalu mewajibkan menuntut ilmu pengetahuan bagi mereka
yang belum belajar, bagi yang berilmupun harus mengamalkan ilmunya walaupun
hanya satu ayat saja.
Keempat, islam menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dalam al-Qur’an dijelaskan;” Dan (ingatlah)
ketika kami berfirman kepada malaikat ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah
mereka.(QS. Al-Baqarah ;34). Hal ini tidak lain
karena untuk menbedakannya dengan malaikat, bahwa Adam diberi kapasitas
akal untuk berfikir dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sempurna..
Allah Swt, memberikan gambaran tentang ilmu pengetahuan agar manuasia
mau menganalisa dan mempelajari apa yang ada dalam penciptaan langit dan bumi supaya manusia mauberfikir. Dalam Al-Qur’an
disebutkan yang artinya:” Sesunggunya dalam pencitaan langit dan bumi, silih
bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar dilaut, membawa apa yang
bermanfaat bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati,(kering)nya, dan dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan perkisaran angina dan awan yang
dikendalikan antars langit dan bumi
sunggu (terdapat ) tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allahbagi kaum yang
berfikir.” (QS.Al-Baqarah 164).
Bahwa islam selalu memberikan motifasi kepada umat mnusia khususnya bagi orang-orang islam agar selalu berfikir
dan mengukuken kekuatan rasional yang pada giliranya akan meperoduk ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk hidup dan kehidupan manusia baik untuk
kepentingandunia maupun akhirat.
Allah Swt tidak memberikan balasan ilmu pengetahuan tertentukepada
manusia, hanya menganjurkan agar manusia mendalami ilmupengetahuan yang mengandung
kemasalahatan agama dan dunia. Agar ilmu pengetahuan tersebut dapat memancarkan
sinar kesegenap ummat manusia khususnya umat islam. Iman menjadi dasar dan
pijakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan agar nantinya tidak menyimpang dari
nilai-nilai agama dan moral islam. Ilmu pengetahuan merupakan hak yang mengalir
pada segenap umat manusia..
Allah tidak perna mengutus Rasul-Nya kecuali dengan pengajaran, baik itu
melalui kitab yang diturunkan-Nya atau melalui tuntunan yang indah dan mudah dimengerti,
islam melarang perdebatan yang menimbulkan konflik dengan saling mencemooh dan
menghina sebagai mana firman Allah yang Artinya:” Dan apa bila kamu melihat
orang yang memperolok-olokkan ayat kami, maka tinggalkan mereka ; sehingga
mereka membicarakan pembicaraan yang lain”(QS.An-Na’am: 68).
Dan mereka membanta dengan alasan
yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu, karena itu aku
azab mereka, maka betapa pedih azab-ku.”( Al-Ghafir:5).
Islam mengancam orang-orang yang tidak memanfaatkan hak belajarnya.
Diancam dengan penghuni neraka disejajarkan dengan binatang bahkan lebih buruk
lagi. Sebagaimana firman Allah Swt Artinya:” Dan sesunggunya kami jadikan untuk
isi neraka jahannam dari Jin dan Manusia mereka mempunyai hatitetapi tidak
digunakanya untuk (memahami ayat-ayat Allah) dan merka mempunyai mata (tetapi)
tidak digunakan untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ) dan mempunyai
telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah mereka itulah
orang-orang yang lalai.( QS.Al-‘Araf:179).
Betapa luasnya ruang lingkup ilmu pengetahuan dan hak belajar dalam
islam, berbagai aspek dunia dan akhirat, bumi dan langit, materi dan jiwa,
medan menjadi medan yang tiada tara, islam benar-benar mengerakan akal untuk
kepentingan ilmu pengetahuan. Maka dibukakkan cakrawala langit dan bumi,
didepanya terbuka buku semesta. Allah Swt mengingatkan hamba-hamba-Nya untuk
mengetahuai betapa luasnya semesta alam ini. Firman Allah yang artinya ‘ Dan
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta ditambakan
padanya (tujuh laut- menjadi tinta) sesudah keringnya, niscaya tidak akan
habisnya ( dituliskan) kaliamat Allah, sesunggunya Allah maha perkasa lagi maha
bijak sana.’ (QS.Luqman 27). Mereka tidak menyetahuai apa-apa dari ilmu Allah
melaikan apa yang di kehendakkinya “ (Qs.al-Baqarah :255) allah pula yang
memerintakan berdo’a kepada pembawa risalah islam ini ‘ dan katakanlah” Ya
tuhanku tambakanlah kepadaku ilmu pengetahuan ( QS. Thaha :114).
Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi manusia untuk mengkaji
ilmu-ilmu Allah menurut kemampuannya, karena tentu saja manusia tidak akan
mampu melihat semua ilmu-Nya, oleh karena itu ilmu ini8 sangat luas dalam islam
tergantung sejauh mana manusi khususnya umat islam mau mengkaji dan mempelajari
ilmu pengetahuan ini, ilmu pengetahuan sangatlah luas sebagai arena untuk
belajar. Ketegasan Al-Qur’an tentang luasnya cakrawala ilmu pengetahuan “ Dan
apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segal sesuatu
yang diciptaka Allah (QS.Al- a’raf 185).
Dia ayat yang lain yaitu “ orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lagit dan bumi “(
QS.Ali-Imran 191).
Demikian kita temui hak asasi belajar, dan nilai- nilai kemanusiaan
dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan; disamping mendudukkan seluru posisi
kebenaran yang menjarah cakrawala, yang meletakkan kedudukan manusia secara
terhormat. Akankah kita kembali pada peradabannya? Apakah elga dalamnya
merupakan inspirasi kita? Lalu kita minum, hingga umat islam ini berada di
tengh-tengah dunia yang penuh dengan peradaban? Walahu a’lam bishawab.by.Muhammad Hadidi