Dalam menjalani kehidupan, manusia selalu menghadapi dua keadaan yang saling bergantian. Suatu ketika
merasakan duka, pada saat lain bertukar dengan suka. Pada saat duka seringkali manusia
berkeluh kesah, seolah penderitaan tiada pernah berakhir. Sebaiiknya, jika ia
merasakan kebahagiaan. menjadi lupa.
"Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah. bila ia
mendapat kebaikan dia menjadi kikir."(QS
AI-Ma'arrj 170): 20-21). Ujian merupakan alat ukur keimanan dan ketakwaan seseorang, sampai di mana taraf keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
"Mahasuci Allah yang
menguasai (segala) kerajaan. dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji siapa
di antara kamu yang lebib baik amalnya. Dan
Dia Maha perkasa, Maha Pengampun." (QS AI-Mulk [67] 1-2).
Perasaan senang karena mendapatkan suatu karunia, baik berupa
barta, pangkat, jabatan, anak, prestasi, atau prestise.juga salah satu ujian. Janganlah kita menjadi lupa bahwa
karunia tersebut merupakan anugerah dari Yang Maha Penyayang, karena saat
kita hadir di dunia tiada mempunyai apa-apa, baik ilmu apalagi harta,
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,
dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (QS An-Nahl [16]: 78).
Keuletan, ketelitian. dan
keteguhan perlu dimiliki oleh mereka yang ingin agar hidupnya berhasil mendapatkan kebahagiaan. Selaku manusia yang beriman kepada Allah SWT ujian kehidupan disikapi dengan tawakal,
tidak panik, putus asa, lupa diri yang akan berakibat bagi kestabilan jiwanya.
Mengembalikan segala permasalahan kepada Allah SWT rasanya akan lebih menunjukkan bahwa memang manusia sangat
membutuhkan pertolongan-Nya, serta
meyakini bahwa di balik setiap kesulitan akan muncul kemudahan.
Bersyukur terhadap segala
pemberian Allah SWT, banyak maupun
sedikit, besar maupun kecil akan membuat hati menjadi tenang dan tidak tergiur angan-angan. "Sungguh
menakjubkan utusan seorang Mukmin, karena segala urusan dipandang baik. Dan
tidak ada keadaan yang demikian itu kecuali hanya bagi seorang Mukrnin.
Apabila dia merasakan kesenangan, maka dia bersyukur. Apabila merasakan kesusahan, maka ia bersabar."
(HR Muslim).
Semoga setiap menghadapi
masalah kita dapat Iebih sabar, arif, dan berusaha mencari solusi dengan bertawakal kepada Allah
SWT, sebagai bukti keimanan kepada-Nya. Bukan mencari sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT. Hasbiyallahu laa ilaaha
illaahu 'alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul
'arsyil 'azhiim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar