Macam-macam
Qiyas
Qiyas dibagi menjadi dua, Iqtirani (silogisme
katagoris) dan Istitna’I (silogisme hipotesis),sesuai dengan definisi qiyas
diatas,satu qadhaiyyah atau beberapa qadhaiyyah yang tidak dikaitkan
antara satu dengan yang lain tidak akan menghasilkan qadhaiyyah baru, Jadi
untuk memberikan hasil(konklusi) diberikan beberapa qadhaiyyah yang saling
berkaitan dan itulah yang namanya qiyas sebagai kumpulan dari beberapa
qadhaiyyah yang berkaitan yang jika
benar maka dengan sendirinya(li dzatihi) akan menghasilkan qadhaiyyah yang
lain.
1. Pertama adalah qiyas iqtirani (silogisme
katagoris):
qiyas atau silogisme yang mana mawdlu’ dan mahmulnya itu natijahnya(hasilnya
terpisah pada dua muqaddimah)
Contohnya :
-
Tembaga
adalah barang tambang (Mukaddimah Shugra)
-
Setiap
barang tambang konduktor yang baik untuk panas (Mukaddimah kubra)
-
Tembaga
adalah konduktor yang baik untuk panas (Natijah)
Yang paling berperan
dalam qiyas penghubung antara mawdhu’ mukaddimah- shugra dengan mahmul
mukaddimah kubra dan penghubung itu di sebut had- awsath. Jadi yang
menjadi had awsath disini adalah barang tambang(ma’dinun)
Dilihat dari kedudukkan had
awsathnya pada Mukaddimah shugra dan qubra ada empat bentuk:
1. As Syakl Awwal adalah Qiyas yang had
awsth-nya menjadi makmul pada mukaddimah shugra dan
menjadi mawudu’ pada mukaddimah kubra.
Contoh:
-
Setiap
Nabi itu ma’shum
-
Setiap orang
ma’shum adalah teladan yang baik
-
Maka “setiap nabi adalah teladan yang baik”
-
Ma’shum adalah
awsath,yang
menjadi mahmul pada mukaddimah suhugra dan menjadi mawdhu’ pada mukaddimah kubra.
2. Syakl kedua adalah qiyas yang had awshat-nyal menjadi mahmul pada kedua
mukaddimah-nya.Misalnya”Setiap Nabi ma’shum”,dan “Tidak
satupun pendosa itu ma’shum”,Maka “tidak satupun dari nabi itu pendosa”
Tetapi disini kita tidak akan banyak membahas tentang Syakl kesatu dan
syakl kedua,tetapi kita akan membahas
tentang Syakl ketiga dan ke empat dan syarat-syaratnya untuk menjadi sebua
argumentasi.
3. As Syakl yang ketiga adalah qiyas yang mana had awsathnya menjadi
maudhu’ pada mukaddimanya,mukaddimah sughra ataupun kubra.
Contohnya :
-Setiap Nabi ma’shum
-Setiap Nabi adalah imam
-Sebagian orang ma’shum adalah imam
Syarat-syarat Syakl yang ketiga
adalah:
a.Mukaddimah shugra harus berupa
mujabah (setiap nabi ma’shum)
b.Salah satu dari kedua mukaddimah
harus kulliyah.
4. As Syakl yang ke empat adalah qiyas
yang mana had awsathnya menjadi maudhu’ pada mukaddimah shugra dan menjadi
mahmul pada mukaddimah kubra
Contoh:
-Setiap Ma’shum adalah nabi
-Setiap nabi adalah teladan yang
baik dan ma’sum
-Maka setiap yang ma’sum adalah
teladan yang baik
Syarat-syarat
Syakl keempat :
a. Kedua mukaddimahnya harus mujabah
b. Mukaddimnah shugra harus kulliyah
c. Kedua mukaddimah harus berbeda
kualitasnya(kaif)
d. Salah satu dari keduanya harus
kulliyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar