Analisis masalah pada
Analisis Wacana Kritis : pada teks pemberitaan Media
“ Hebohnya si keong racun “
Disusun
Oleh:
Mohd Hadidi
201010020311017
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2012
Pada
kesempatan kali ini, dengan kemampuan yang ada,
penulis mencoba menganalisis masalah pada hasil analisis wacana kritis
pada teks pemberitaan “Hebohnya Si Keong Racun” sebuah pemberitaan yang
mencuat di media massa pada tahun 2011 lalu, tentang rekaman vidio Keong Racun
yang di perankan Shinta dan Jojo, yang
menjadi isu hangat pada masa itu dan
dimana-mana pemberitaan sangat mencuat di pandangan pablik, banyak media massa
yang melirisnya, terutama di media elektronik, seperti di situs Yutube, Web,
Blog maupun di akun facebook dan
Twitter dan perna juga di muat
pada Jakarta MI (Majalah Indonesia). Untuk itu meskipun sudah tergolong lama,
penulis tertarik dengan hasil analisis “Hebohnya Si keong Racun” .
Sebagaimana
kita ketahui di Indonesia, berita yang sangat cepat mencuat di hadapan publik,
bisa dikatan yang berhubungan dengan
dunia hiburan dan juga dunia
keriminalitas terkhusus lagi, atraksi atau penampilan yang aneh-aneh dan jarang
di pernkan orang lain, baik berupa hal yang positif maupun maupun sesuatu yang
berbau negatif. Maka tidak jarang sampai
sekrang issu yang sangat populer di
Indonsia dan hingga beberapa bulan menguasai pemberitaan media diantaranya, Issu
keong Racun atau yang terkenal “Hebohnya Si keong Racun”, yang diperankan Sinta
dan Jojo, Atraksi Angota berimob Gorontalo Akp Norman yang menganyikan lagu ala
india beserta atraksinya Caya,cayy…, Vidio Asusila yang melibatkan penyanyi
peterpan Aril dan Artis ternama Luna
Maya, sampai Kasus Korupsi Gayus, Malinda De,hingga sekrang kasus korupsi
Nasaruddin dan Anjelina Sondakh,mantan
Mis Indonesia, yang juga anggota DPR. Untuk itu marilah kita memulai menganalis
tentang hebinya Si keong racun.
Sebulm kita meranjak pada permaslaha yang
bisa kita analisi pada teks pemberitaan di media tentang keong racun penulis
menguti beberpa cuplikan beita yang di muat di media tengan keong racun sebagai
berikut,
“Durasi 5.24 menit yang menggemaskan.
Tampil duet dengan dibumbui kata-kata bahasa Indonesia kemudian diaduk berbagai
aneka istilah-istilah Betawi, serta digincu kata bahasa Inggris, Sinta dan Jojo
dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan tembang andalan Keong Racun.
Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar serta meracuni
hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat. Buktinya?
Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah
tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons
sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. “Keong Racun,
apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. ” (dimuat
di JAKARTA MI (Media Indonesia.com) jam
10.25 Wib.Tahun 2011 )
“Awalnya sih hanya iseng. Saya dengan Shinta kan sudah
berteman sejak dari SMA. Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam
adegan nyanyi berdua denga Shinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara
penyanyi aslinya. Kita hanya lipsync saja,” kata Jojo saat ditemui wartawan di
Kampus Unpas Jalan Lengkong Besar, Kamis siang (29/7).
“Kalau pilihan lagu Keong Racun atas rekomendasi
teman. Ada yang ngasih tahu, coba download lagu Keong Racun. Awalnya
saya gak pernah denger lagu itu. Pas didengerin, sempet kaget, ternyata
liriknya aneh,” kata Jojo seperti dikutip dari sebuah
situs warta nasional.jam 10.25 WIB.”
situs warta nasional.jam 10.25 WIB.”
“Efek bola salju menggelinding.
Berbekal saran sohibnya, Jojo meng-upload-nya lewat situs Youtube.
Selang tiga hari, video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat
heboh.Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya,
bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh
tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak
British Petroleum, Tony Hayward.”
Dari beberrapa
cuplikan diatas yang dimuat oleh media, maka penulis juga memasukkan disini
analisis wacana kritis dari pemberitaan “Hebohnya Si Keong Racun” untuk itu
marilah kita simak hasil analisisnya sebagai berikut :
JAKARTA–MI: Durasi 5.24
menit yang menggemaskan. Tampil duet dengan dibumbui kata-kata bahasa Indonesia
kemudian diaduk berbagai aneka istilah-istilah Betawi, serta digincu kata
bahasa Inggris, Sinta dan Jojo dinobatkan sebagai seleb internet dadakan dengan
tembang andalan Keong Racun.Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar
serta meracuni hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat.
Buktinya?
Wacana berkobar di antara pengguna
twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede
(ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang
mengusung genre dangdut. “Keong Racun, apaan tuh.
Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. Dengan sesekali menyungging senyum, menyibak rambut
hitamnya, menggeleng-gelengkan kepala dan mendaratkan telunjuk ke pipi wajah
bening, kedua mojang Bandung itu melakonkan salah satu parodi dari masyarakat
yakni mesin hasrat (desire machine) untuk tak berkesudahan menenggak
miras oplosan bermerek kenikmatan demi kenikmatan. Hati pria mana yang tidak
deg-degan.
Betapa tidak? Ketika merangkai
kalimat demi kalimat dalam balutan nada demi nada, Subur Tahroni sebagai
pencipta lagu mengisahkan kepada publik mengenai seseorang berpembawaan serba
berkecukupan dengan berpanggilan sebagai Jack. “Sorry sorry sorry Jack”.Dengan
bermodalkan harta berlimpah, abang Jack menyandang predikat sebagai koboy
kucai. Olok-olok bagi mereka berpenampilan sok jawara.
Refrain lagu yang menggebrak dengan
membidik kata-kata pamungkas, “Dasar kau keong racun. Baru kenal eh ngajak
tidur. Ngomong nggak sopan santun. Kau anggap aku ayam kampung….”Rupanya si Keong
Racun Jack menyamaratakan perempuan sebagai sosok gampangan, sampai-sampai
melecut istilah “ayam kampung” karena baru kenal langsung tancap gas mengajak
tidur. Weleh, weleh. Bahkan, penulis lagu kemudian memuncaki profil laki-laki itu
sebagai sosok yang memperlakukan perempuan secara tidak semestinya dengan
menganggap perempuan tidak lebih dari sekedar barang dagangan atau komoditi.
Lagi-lagi si Jack mengajak check-in
di hotel dan menikmati waktu-waktu santai secara plus plus plus.
Ujung-ujungnya, “Kau rayu diriku. Kau goda diriku. Kau colek diriku. Eh ku
takut sekali”.Lagu yang dinyanyikan kali pertama oleh Lisa kemudian dibawakan
secara lipsync (menggerakkan bibir sesuai lirik, seakan-akan sedang
bernyanyi) oleh Jovita Adityasari alias Jojo (19) dan Sinta itu menyiratkan
pemberontakan atas anggapan bahwa tubuh serta-merta dapat dibendakan atau
dijuabelikan atau bahkan dikomodifikasi di pasar Happy Happy.
Dikisahkan pula oleh penulis lagu
bahwa, “Tanpa basa basi kau ngajak happy happy. Eh kau tak tahu malu. Tanpa
basa basi kau ngajak happy happy”. Bukan kebetulan ada pengulangan empat kali
kata happy.Ada hikmat yang mau dibidik dan dihantar kepada pemirsa, yakni
mengulang adalah induk dari proses pembelajaran. Dalam bahasa Latik klasik:
Repetitio est mater studiorum. Jangan dulu berhenti. Lagi-lagi ada penyangatan dari
bahasa tubuh si Jack yang mengumbar cinta berhasrat-nikmat dengan mulut kumat
kemot menyusul sepasang matanya melotot setelah melihat body semok, alhasil
pikiran jorok.
Teks Keong Racun menyergap
pikiran setiap insan muda meski Jojo mengutarakan aksinya bersama Shinta
sebagai hanya iseng.“Awalnya sih hanya iseng. Saya dengan Shinta kan sudah
berteman sejak dari SMA. Kemudian sekitar satu bulan lalu, saya iseng merekam
adegan nyanyi berdua denga Shinta di rumah saya di Cimahi. Suaranya sih suara
penyanyi aslinya. Kita hanya lipsync saja,” kata Jojo saat ditemui wartawan di
Kampus Unpas Jalan Lengkong Besar, Kamis siang (29/7). “Kalau pilihan lagu Keong Racun atas rekomendasi
teman. Ada yang ngasih tahu, coba download lagu Keong Racun. Awalnya
saya gak pernah denger lagu itu. Pas didengerin, sempet kaget, ternyata
liriknya aneh,” kata Jojo seperti dikutip dari sebuah
situs warta nasional.Efek bola salju menggelinding. Berbekal saran sohibnya, Jojo meng-upload-nya lewat situs Youtube. Selang tiga hari, video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh. Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward.
situs warta nasional.Efek bola salju menggelinding. Berbekal saran sohibnya, Jojo meng-upload-nya lewat situs Youtube. Selang tiga hari, video itu menghiasi sebuah forum internet dan membuat heboh. Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward.
Media
Indonesia.com Teks diatas menggambarkan bahwa struktur analisis wacana tentunya
tidak terlepas dari keterkaitan atau hubungan antara wacana dengan kenyataan.
Kenyataan atau realitas dipahami sebagai seperangkat konstruksi sosial yang
dibentuk melalui wacana. Dalam CDA khususnya teori wacana Foucault, hal ini
disebut struktur diskursif. Fenomena pemberitaan mengenai “jojo + shinta
si keong racun” ternyata memberikan efek yang luar biasa, dilihat dari
bagaimana paradigma berfikir seorang penulis berita dan gaya pemberitaannya.
Penulis berita mampu membangun konstruksi teks pemberitaannya dari
berbagai aspek. Misalnya dari teks diatas, penulis menyajikan gaya
tulisan yang terkesan apa adanya sederhana, menggelitik. Sedangkan dalam aspek
masalah yang disoroti, sang penulis berita mencoba membangun konstruksi pola
wacana dalam syair-syairnya, untuk kemudian disajikan sebagai kontemplasi
analisis pemikirannya.
Merujuk pada apa yang telah disampaikan di awal tentang
karakteristik pertama analisis kritis yaitu tindakan. Wacana dapat
dipahami sebagai tindakan (actions) yaitu mengasosiasikan wacana sebagai bentuk
interaksi. Seseorang berbicara, menulis, menggunakan bahasa untuk berinteraksi
dan berhubungan dengan orang lain. Wacana dalam prinsip ini, dipandang sebagai
sesuatu yang betujuan apakah untuk mendebat, mempengaruhi, membujuk, menyangga,
bereaksi dan sebagainya. Selain itu wacana dipahami sebagai sesuatu yang di
ekspresikan secara sadar, terkontrol bukan sesuatu di luar kendali atau
diekspresikan secara sadar dalam struktur mikro. Struktur mikro yang
menunjuk pada makna setempat (local meaning) suatu wacana dapat digali dari
aspek semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika. Aspek-aspek tersebut yang
membangun sebuah realitas dipahami sebagai seperangkat konstruksi sosial yang
dibentuk melalui sebuah wacana ( struktur diskursif).
Struktur diskursif merupakan pandangan kita tentang suatu obyek yang
dibentuk dalam batas-batas yang telah ditentukan. Batasan tersebut dicirikan oleh
obyek, definisi dari prespektif yang paling dipercaya dan dianggap benar.
Persepsi kita terhadap suatu obyek dibentuk dan dibatasi oleh praktik diskursif
atau dibatasi oleh pandangan yang mendefinisikan sesuatu yang ini benar dan
yang lainya salah. Konsekuensinya adalah bahwa pandangan tertentu membatasi
pandangan khalayak dan mengarahkan pada jalan pikiran tertentu dan menghayati
itu sebagai sesuatu yang benar. Mengacu contoh teks berita diatas, apakah
benar jojo dan shinta yang mempopulerkan lagu keong racun ? apakah benar kiranya
jojo dan sinta sekarang menjadi artis dadakan ? serta apakah benar, lagu Keong
Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan mengungguli
pemberitaan kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi
perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward ?.
Teks pemberitaan diatas menimbulkan
sebuah persepsi bahwa, memang benar agaknya semua yang tersusun sebagai local
meaning dalam teks tersebut sebagai suatu kebenaran. Jika dilihat dari segi
konteksnya, lagu keong racun memang dahulu dinyanyikan oleh seorang penyanyi
yang bernama Lisa, dengan genre musik dangdut koplo. Namun, banyak orang
tidak mendengar bahkan menyukai lagu ini. Setelah dengan iseng, jojo dan sinta
menguploade video lipsing mereka dalam sebuah media youtube di
internet, lagu ini kemudian banyak digemari dan dikenal orang, serta mereka
menjadi terkenal. Justru dibanding penyanyi aslinya, jojo dan sinta lebih
dikenal orang sebagai ’si keong racun’ . Konteks tersebut mampu
memberikan sebuah jawaban, memang benar adanya bahwa jojo dan sinta yang
mempopulerkan lagu keong racun. Mereka sekarang bahkan menjadi artis dadakan
yang mengalahkan pemberitaan tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan
petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward. Analisis wacana
kritis mempertimbangkan konteks dari wacana seperti latar, situasi, peristiwa
dan kondisi. Wacana
dipandang diproduksi dan di mengerti dan di analisis dalam konteks tertentu.
Guy Cook menjelaskan bahwa analisis wacana memeriksa konteks dari komunikasi:
siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa; khalayaknya, situasi apa, melalui medium apa, bagaimana, perbedaan tipe
dan perkembangan komunikasi dan hubungan masing-masing pihak. Tiga hal
sentaralnya adalah teks (semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang
tercetak dilembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi). Konteks
(memasukan semua jenis situasi dan hal yang berada dilar teks dan mempengaruhi
pemakaian bahasa, situsai dimana teks itu diproduksi serta fungsi yang dimaksudkan).
Wacana dimaknai sebagai konteks dan teks secara bersama. Titik perhatianya
adalah analisis wacana menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam
proses komunikasi.
Sebagai orang awam yang membaca teks
pemberitaan tersebut diatas, tanpa mengerti issu yang berkembang
dimasyarakat tentang ramainya lagu keong racun tentu akan sangat sulit dalam
menerima local meaning dari teks tersebut. Jawaban atas :
apakah benar jojo dan shinta yang mempopulerkan lagu keong racun ? apakah benar
kiranya jojo dan sinta sekarang menjadi artis dadakan ? serta apakah benar,
lagu Keong Racun serta merta meroket di ranah dunia maya, bahkan
mengungguli pemberitaan kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang
melengserkan petinggi perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward ? tentu
saja semua itu pada akhirnya tidak mampu mempengaruhi persepsi kita untuk
menjawab iya, apabila kita tidak memahami konteks issue yg berkembang
dimasyarakat. Hal ini menjelaskan tataran karakteristik ketiga dari
analisis wacana kritis yaitu menempatkan wacana dalam konteks sosial
tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks.
Dalam memahami sebuah teks berita, tentu kadangkala timbul sebuah
pertentangan-pertentangan. Pertentangan tersebut terkait, apakah si penulis
telah mampu mempengaruhi kita ? , apakah si penulis merangkai berita
berdasarkan fakta ?, apakah apa yang disajikan si penulis dalam beritanya
merupakan sebuah analisi pemikirannya yang bersumber dari adanya fakta ? atau
hanya menyajikan fenomena ? Analisis wacana kritis mempertimbangkan
elemen kekuasaan. Wacana dalam bentuk teks, percakapan atau apa pun tidak di
pandang sebagai sesuatu yang alamiah wajar dan netral tetapi merupakan bentuk
pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan yang dimaksudkan adalah salah satu
kunci hubungan anatara wacana dan masyarakat. Jadi pada intinnya, terkait
hubungan antar kutub, baik itu benar salah, positif atau negatif, yang
terangkai dalam satu hubungan antara wacana dan masyarakat.
Semua karakteristik penting dari analsis wacana kritis tentunya
membutuhkan pola pendekatan analisis. Hal ini diperlukan untuk memberi
penjelasan bagaimana wacana di kembangkan maupun mempengaruhi khalayak. Michael
Foucault adalah salah satu pemikir yang mengembangkan teori wacana. Dalam
studinya, Ia memperlihatkan bahwa manusia muncul karena susunan kata-kata dan
benda yang diubah-ubah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sepenggal masa yang
disebut modernitas ini menghasilkan susunan yang memberi tempat istimewa pada
diri manusia yang sadar diri. Susunan yang dimaksudkan Foucault adalah
keretakan hubungan subyek (kata-kata) dan obyek (benda-benda) yang karena suatu
hal diutuhkan kembali.
Contoh teks diatas juga memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
pertama pada penggunaan perpindahan referen acuan kata ganti, baik kata ganti
orang maupun kata ganti milik.Misalnya contoh dalam teks pada kata yang dicetak
tebal :
Yang patut diacungi jempol, keduanya mencipta dan membongkar
serta meracuni hasrat purba manusia yakni membuncahnya cinta bercampur hasrat.
Buktinya?
Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. “Keong Racun, apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. Dengan sesekali menyungging senyum, menyibak rambut hitamnya, menggeleng-gelengkan kepala dan mendaratkan telunjuk ke pipi wajah bening, kedua mojang Bandung itu melakonkan salah satu parodi dari masyarakat yakni mesin hasrat (desire machine) untuk tak berkesudahan menenggak miras oplosan bermerek kenikmatan demi kenikmatan. Hati pria mana yang tidak deg-degan.
Wacana berkobar di antara pengguna twitter membincangkan olah vokal dan olah tubuh dari dua dara anak baru gede (ABG) itu. Sampai-sampai ada yang merespons sinis penampilan Sinta-Jojo yang mengusung genre dangdut. “Keong Racun, apaan tuh. Penampilannya biasa-biasa aja,” tulis seorang penanggap. Dengan sesekali menyungging senyum, menyibak rambut hitamnya, menggeleng-gelengkan kepala dan mendaratkan telunjuk ke pipi wajah bening, kedua mojang Bandung itu melakonkan salah satu parodi dari masyarakat yakni mesin hasrat (desire machine) untuk tak berkesudahan menenggak miras oplosan bermerek kenikmatan demi kenikmatan. Hati pria mana yang tidak deg-degan.
Dalam teks tersebut, penulis berita
mencoba mengungkapkan isi berita yang tersaji di dalam kalimat berita. Terlihat
dalam contoh : ”Tembang Keong Racun serta merta meroket di ranah
dunia maya, bahkan membombardir situs mikroblogging twitter dan mengungguli
warta kisruh tumpahan minyak di Teluk Meksiko yang melengserkan petinggi
perusahaan minyak British Petroleum, Tony Hayward”
Hal ini menjelaskan, bagaimana satu pihak,
kelompok, orang, gagasan,dan peristiwa ditampilkan dengan cara tertentu dalam
wacana dan mempengaruhi pemaknaan khalayak. Penekananya adalah bagaimana
poisisi dari aktor sosial, posisi gagasan, atau peristiwa ditempatkan dalam
teks. Posisi pembaca dalam teks sangat penting dan diperhitungkan, karena
pembaca bukan semata-mata pihak yang hanya menerima teks, tetapi juga ikut
melaksanakan transaksi sebagaimana akan terlibat dalam teks. Inilah di perlukan Analisi wacana dalam
sebuah pemberitaan karena setiap pemberitaan yang berupa fakta di sekitar kuta
para pembaca mempunyai interpretasi
masing-masing dalam menyimpulakan hasil pemberitaan, bahkan bisa jadi
berita yang mincul di media berasal dari hasil pikiran si wartawan kemudian di
tuangkan dalam bentuk berita.
Demikianlah analisis masalah yang dapat saya tuangkan dalam makalah ini,
berhubung keterbatasan ilmu dan waktu penulis sendiri, karena itulah hasil
analisis diatas murni benar adanya sehingga dapat di pertanggung jawabkan,
akhir kata semoga bermanfaat bagi yang kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
_______Eriyanto. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta:
LkiS. Periksa pula Stephen W.
_______Littlejohn. 1996. Theories of Human
Communication. Belmont: Wadsworth Publishing Company.
________George Yule. 1985. The Study of Language. Cambridge:
Cambridge University Press.
________Teun A. van Dijk. 2003. Ideology and discourse: A
Multidisciplinary Introduction. Internet Course for the Oberta de Catalunya
(UOC).
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar