Oleh
Muhammad Hadidi
Mahasiswa Syariah Fakultas Agama Islam UMM
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
1. Dzikir dan doa bersama setelah sholat itu
benar gak sih?
2. Jabat tangan setelah sholat boleh gak?
3. Mengangkat tangan waktu i'tidal(seperti waktu baca doa qunut)?
2. Jabat tangan setelah sholat boleh gak?
3. Mengangkat tangan waktu i'tidal(seperti waktu baca doa qunut)?
Jawaban :
Melakukan dzikir secara berjemaah selepas
Sholat tidak saya jumpai dalam sunnah Rasulullah, namun benar bahwa pada masanya
Beliau memiliki bacaan-bacaan doa yang sering diucapkan selepas sholat namun itu
tidak dilakukan secara berkelompok atau beramai-ramai, dengan kata lain Beliau
melakukannya sendirian, tidak ada yang menjadi imam dan tidak pula makmum atas
orang lain.
Contoh bacaan-bacaan beliau :
Allahummaghfirli maa qoddamtu wama asrortu wama
a'lantu wama asroftu ...dst (Riwayat Tirmidzi dari Ali bin Abu Thalib)
Laailaahaillallahu wah dahulasarikalahu
lahulmulku walahulhamdu ...dst (Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abdullah bin
Zubair)
Allaahumma antassalamu waminkassalamutabarokta
yazaljalali wal ikrom (Riwayat Muslim dari Tsauban)
Dalam satu pengajarannya kepada Abu Bakar, Nabi
menganjurkannya membaca doa berikut setelah salam pada sholat :
Allaahumma inni zholamtu nafsi zulman katsieraa
... dst (Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Adapun kebiasaan Nabi yang lain selepas sholat adalah :
1. Mempersilahkan kaum wanita keluar lebih
dahulu
Telah berkata Ummi Salamah : bahwa Rasulullah
Saw apabila habis memberi salam, berdirilah perempuan-perempuan (untuk keluar
masjid) sementara Rasulullah diam ditempat sholat sebentar. Kami rasa Wallahu
a'lam yang demikian itu supaya perempuan-perempuan keluar (lebih dulu) sebelum
laki-laki. - Hadis Riwayat Ahmad dan Bukhari
2. Selepas salam langsung membalikkan badan
kepada makmum
Dari Samurah, ia berkata : Adalah Rasulullah
Saw apabila selesai sholat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami - Riwayat
Bukhari
Dari Yazied bin Al-aswad ...Nabi sholat subuh
bersama kami, kemudian setelah salam sambil duduk beliau menghadapkan mukanya
kepada manusia ... Riwayat Ahmad
3. Selesai salam langsung berdiri
Telah bekata Anas : Saya biasa sholat
dibelakang Nabi Saw, maka adalah Nabi diwaktu memberi salam terus
berdiri.
- Hadis Riwayat Abdurrazaq
- Hadis Riwayat Abdurrazaq
Lalu apakah berdoa secara berjemaah tidak boleh
dikerjakan ? Sesungguhnya perbuatan ini baik namun memang tidak ada sunnah yang
bisa dijadikan acuan. Jadi kembali kekitanya saja, mau ikut berdoa bersama-sama
ya silahkan, mau berdoa sendiri-sendiri juga silahkan atau mau langsung keluar
dari masjid pasca salam pun dibenarkan.
Perihal Qunut, menurut riwayat yang ada bahwa Rasulullah mengerjakannya dalam kasus-kasus tertentu saja.
Telah berkata 'aashim bin Sulaiman : kami
pernah bertanya kepada Ans : Bahwa ada satu golongan berkata jika Nabi Saw tidak
putus mengerjakan qunut di subuh. Jawab Anas : mereka berdusta, Nabi pernah
berqunut hanya sebulan, yaitu beliau mendoakan balasan atas kaum musryikin. -
Riwayat Khatieb
Telah berkata Anas : Bahwasanya Rasulullah Saw
pernah qunut sebulan, sesudah ruku' disholat subuh yaitu beliau mendoakan
kehancuran Bani 'Ushaiyah - Riwayat Muslim
Telah berkata Ibnu Abbas : Rasulullah Saw
pernah qunut sebulan berturut-turut di zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh,
diakhir masing-masing sholat. Setelah ucapan : Sami'allahuliman hamidah, yaitu
diraka'at yang terakhir, beliau mendoakan kecelakaan kaum Ri'il, Dzakwan dan
'Ushaiyah dari kaum Bani Sulaim, dan makmum dibelakang beliau mengaminkannya -
Riwayat Abu Daud
Jelas bahwa qunut memang pernah dilakukan oleh
Nabi dan dalam kasus diatas beliau melakukannya untuk meminta balasan kepada
Allah atas sejumlah kaum yang telah membunuh juru dakwah yang dikirim oleh Nabi
kepada mereka untuk menyeru Islam.
Contoh lain :
Telah berkata Ibnu Mas'ud : ... Sesungguhnya
Rasulullah Saw apabila berperang beliau melakukan qunut didalam semua sholatnya,
yaitu berdoa kekalahan kaum musrikin. Abu Bakar dan Umar tidak pernah qunut
hingga wafatnya; dan Ali tidak juga berqunut selain ketika beliau berperang
dengan orang-orang Syam dan adalah qunut beliau itu disetiap sholat.
Riwayat Hakim dan Thabaranie
Riwayat Hakim dan Thabaranie
Jadi ringkasnya, qunut boleh saja dikerjakan
apabila memang kita menghadapi suatu permasalahan yang pelik dan malah mengancam
jiwa ataupun persatuan umat.
Dalam hal jabat tangan usai sholat, rasanya
belum pernah saya temukan didalam sunnah, menurut saya ini hanya sekedar tradisi
saja, tidak ada contoh dari Nabi dan keluarga serta para sahabatnya.
Apakah bersalaman tidak boleh dilakukan karena
tidak ada contohnya ? Tidak demikian kiranya, hal ini tidak termasuk bagian
dalam ibadah pokok karenanya tradisi tersebut tetap boleh dilakukan selama
memang ada kebaikan didalamnya.
Demikian,
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar